Senin, 28 Oktober 2013

komplement 1 dan komplement 2

Komplemen 1 dan komplemen 2 dalam bilangan biner merupakan hal yang penting untuk membuat bilangan negative. Ada dua metode dalam membuat bilangan negative yaitu :
a.    Komplemen 1
b.    Komplemen 2

Komplemen 1 yaitu dengan merubah setiap bit biner 0 menjadi 1 atau 1 menjadi 0

    10110010  bilangan biner
    01001101  komplemen 1

Komplemen 2 yaitu komplemen 1 + 1
   
    10110010  bilangan biner
    01001101  komplemen 1
    +       1  tambah 1
                              
    01001110

full adder dan half adder

Full adder adalah  rangkaian elektronik yang bekerja melakukan perhitungan penjumlahan sepenuhnya dari dua buah bilangan binary, yang masing-masing terdiri dari satu bit. Rangkaian ini memiliki tiga input dan dua buah output, salah satu input merupakan nilai dari pindahan penjumlahan, kemudian sama seperti pada half adder salah satu outputnya dipakai sebagai tempat nilai pindahan dan yang lain sebagai hasil dari penjumlahan.


Full Adder dapat digunakan untuk menjumlahkan bilangan-bilangan biner yang lebih dari 1bit. Penjumlahan bilangan-bilangan biner sama halnya dengan penjumlahan bilangan decimal dimana hasil penjumlahan tersebut terbagi menjadi 2bagian, yaitu SUMMARY (SUM) dan CARRY, apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat atau kolom melebihi nilai maksimumnya maka output CARRY akan berada pada keadaan logika.
Half Adder adalah rangkaian elektronik yang bekerja melakukan perhitungan penjumlahan dari dua buah bilangan binary, yang masing-masing terdiri dari satu bit. Rangkaian ini memiliki dua input dan dua buah output, salah satu outputnya dipakai sebagai tempat nilai pindahan dan yang lain sebagai hasil dari penjumlahan.





Half Adder adalah suatu rangkaian penjumlahan sistem bilangan biner yang paling sederhana. Rangkaian ini hanya dapat digunakan untuk operasi penjumlahan data bilangan biner sampai 1bit saja. Rangkaian Half Adder memiliki 2 terminal input untuk 2 variabel bilangan biner clan 2 terminal output, yaitu SUMMARY OUT (SUM) dan CARRY OUT (CARRY).
Berbicara tentang penambahan biner, gimana ya?
Konsepnya :
-          0 + 0 = 0
-          0 + 1 = 1
-          1 + 1 = 10
-          1 + 0 = 1
Contoh :
                1              1              1                          carry
1              1          1          1
                            1            1 +
1          0          0          1          0          hasil
Jadi, ketika inputnya ada 2 maka menggunakan half adder dan ketika inputnya ada 3 maka menggunakan full adder(3 input tersebut sudah termasuk carry).
Pengurangan biner adalah menjumlahkan input ke satu dengan komplemen input ke dua. (jika menghasilkan carry maka carry dibuang)
Contoh: (110100 – 100001)2
Jawab: Komplemenkan input ke dua sehingga:
1 1 0 1 0 0
0 1 1 1 1 1 + //jumlahkan dengan 2’s komplemen
1 0 1 0 0  1 1
1 0 0 0 0  0 0 – //kurangi agar tidak ada carry
­             1 0 0  1 1
Komparasi adalah membandingkan dua buah nilai dan menentukan mana yang nilainya lebih besar, mana yangl ebih kecil dan apakah keduanya bernilai sama.
-          Magnitude comperator adalah rangkaian yang berfungsi menjalankan proses komperasi dan mengidikasi apakah A>B, A<B, A=B.
Prosesnya adalah misalkan A dan B adalah binary number dengan 4 digit, lalu tulis koefisien dari kedua number secara decending.
A= A3A2A1A0
B= B3B2B1B0
Namun ada syarat untuk membandingkan:
(A=B) = X3X2X1X0
(A>B) = A3B3’+X3A2B2’+X3X2A1B1’+X3X2X1A0B0
(A<B) = A3’B3+X3A2’B2+X3X2A1’B1’+X3X2X1A0’B0
Multiplexer adalah perangkat pemulih beberapa jalur data ke dalam astu jalur data untuk dikirim ke titik lain. Sedangkan fungsi dari multiplexer adalah sebagai data selector(pemilih data).

Fungsi encoder adalah mengubah bilangan desimal yang ditekan oada keyboard menjadi suatu kode biner(misal BCD). Intinya encoder akan merubah bahasa manusia ke bahasa mesin.
Fungsi decoder mengubah kode biner dari CPU menjadi kode khusus yang menyalakan ruas(segmen) yang tepat pada alat peraga sehingga lebih mudah dipahami user.
Contoh: Pengompresan dari bentuk visual (film) ke bentuk 3gp. Encoder berfungsi mengompres file, decoder berfungsi mengompres file agar dapat dibaca / dimainkan di Media Player.

Diagram sirkuit Half-Adder
Pembicaraan mengenai Adder biasanya dimulai dari Half-Adder, kemudian Full-Adder, dan yang ketiga adalah Ripple-Carry-Adder. Pada Half-Adder, berdasarkan dua input A dan B, maka output Sum, S dari Adder ini akan dihitung berdasarkan operasi XOR dari A dan B. Selain output S, ada satu output yang lain yang dikenal sebagai C atau Carry, dan C ini dihitung berdasarkan operasi AND dari A dan B. Pada prinsipnya output S menyatakan penjumlahan bilangan pada input A dan B, sedangkan output C menyatakan MSB (most significant bit atau carry bit) dari hasil jumlah itu.
S = (A \oplus B)
C = (A \cdot B)
Tabel logika/kebenaran dari Half-Adder akan mengikuti seperti berikut:
Input Output
A B C S
0 0 0 0
0 1 0 1
1 0 0 1
1 1 1 0
Diagram blok Full-Adder
Rangkaian Full-Adder, pada prinsipnya bekerja seperti Half-Adder, tetapi mampu menampung bilangan Carry dari hasil penjumlahan sebelumnya. Jadi jumlah inputnya ada 3: A, B dan Ci, sementara bagian output ada 2: S dan Co. Ci ini dipakai untuk menampung bit Carry dari penjumlahan sebelumnya.
S = (A \oplus B) \oplus C_i
C_o = (A \cdot B) + (C_i \cdot (A \oplus B)) = (A \cdot B) + (B \cdot C_i) + (C_i \cdot A)
Diagram sirkuit Full-Adder
Input Output
A B C_i C_o S
0 0 0 0 0
0 0 1 0 1
0 1 0 0 1
0 1 1 1 0
1 0 0 0 1
1 0 1 1 0
1 1 0 1 0
1 1 1 1 1
Rangkaian dari n buah Full-Adder bisa dipakai untuk menjumlahkan n bit bilangan biner. Maka dalam hal ini, kita akan memperoleh rangkaian yang disebut Ripple-Carry-Adder.
Diagram sirkuit untuk ripple carry adder 4-bit

Kamis, 24 Oktober 2013

konversi data


Konversi Data adalah mengadaptasi data pada sebuah program agar dapat di operasikan karna tidak semua format data sesuai dengan sebuah program tertentu. Adapun dalam konversi data pertama-tama dalam suatu perhitungan DATA TRANSFER, perhitungan bits atau byte adalah sebagai berikut :
* 1 MB = 1,000,000 bits
* 1 kb = 1,000 bits
* dsb
Sedangkan dalam perhitungan DATA STORAGE maka perhitungannya adalah sebagai berikut :
* 1 byte = 8 bits
* 1 kilobyte (K / Kb) = 2^10 bytes = 1,024 bytes
* 1 megabyte (M / MB) = 2^20 bytes = 1,048,576 bytes
* 1 gigabyte (G / GB) = 2^30 bytes = 1,073,741,824 bytes
* 1 terabyte (T / TB) = 2^40 bytes = 1,099,511,627,776 bytes
* 1 petabyte (P / PB) = 2^50 bytes = 1,125,899,906,842,624 bytes
* 1 exabyte (E / EB) = 2^60 bytes = 1,152,921,504,606,846,976 bytes
Konversi Data Transmission :
Didalam komunikasi data, satu kilobit adalah sama dengan seribu bit, atau 1000 bit. Ini adalah sudah secara umum untuk mengukur keseluruhan dari data yg di transfer dalam 1 detik antara dua telecommunication point. Beberapa sumber mengartikan bahwa satu kilobit adalah sama dengan 1024 bit. Nah, disini perbedaannya, meskipun bit adalah bagian dari binari number system, bit didalam komunikasi data mempunyai ciri khas tersendiri. Oleh karena itu bit dalam hal ini mempergunakan satuan DESIMAL dan bukan BINER.
Sebagai contoh, 64 kilobit per detik adalah SAMA DENGAN 64000 bit perdetik dan BUKAN berarti 64 * 1024 = 65536 bps. MRTG, dalam hal ini perhitungannya adalah memakai angka BINER, oleh karena itu jika dihitung dalam DESIMAL maka akan terjadi selisih. Sebagai contoh, jika 64000 bps dihitung dalam BINER maka hasilnya adalah sama dengan :
64000 bits = 8000 bytes = 62.5 kilobits
karena 64000/1024 = 62.5
contoh yang lain :
32000 bits = 4000 bytes = 31.25 kilobits
96000 bits = 12000 bytes = 93.75 kilobits
128000 bits = 16000 bytes = 125 kilobits
320000 bits = 40000 bytes = 312.5 kilobits
dsb .. dsb
Dalam jaringan komputer, biasanya Byte dan bit dipakai utk menggambarkan kecepatan transfer/download data. Satuan KBps (KiloByte/second) dipakai jika data di sini secara umum memakai Byte untuk satuannya (contohnya seperti protokol-protokol yang ada pada level aplikasi seperti http,ftp,smtp,dsb). Sedangkan kbps (kilobit/second) dipakai jika data yang ditransfer memakai bit untuk satuannya (contohnya adalah protokol-protokol layer 2 ke bawah seperti ethernet yang mentransfer data dalam frame-frame). Sedangkan saat kita mendownload sebuah file, maka browser akan memperlihatkan (misal) 3 KB/s (karena browser terkoneksi dengan protokol http/ftp).
Manusia menggunakan komputer untuk membuat, memanipulasi ataupun menyimpan berbagai macam informasi seperti angka, huruf, kalimat, gambar, suara dan juga video. Informasi ini disimpan dalam komputer dalam sebuah format digital (lebih sering kita sebut dengan ‘data digital’).
Data yang tersimpan dalam komputer tersebut sebenarnya merupakan kumpulan dari angka 0 dan 1. Kumpulan angka 1 dan 0 inilah yang sering diterjemahkan sebagai ‘bit’ dari data biner. Jika didalam kehidupan sehari-hari kita dapat menentukan kecepatan sebuah kendaraan entah itu motor ataupun mobil, begitu pula dengan ketika terjadinya transfer data dalam jaringan komputer. Beberapa satuan standar transfer data yang sering dipergunakan dalam jaringan komputer adalah :
Bit:
Bit adalah ukuran terkecil data dalam sebuah komputer. Bit biasanya hanyalah merupakan pilihan antara 0 dan 1. Dimana 0 biasanya berarti ‘Off’ dan 1 berarti ‘On’. Pada akhirnya komputer akan mengkombinasikan kedua pilihan tersebut menjadi format digital yang lebih kompleks untuk merepresentasikan data.
bps:
bit per second. Jumlah bit yang ditransfer dalam satu detik.
kbps:
kilo bits per second. Jumlah kilobits yang ditransfer dalam satu detik.
1 kbps = 1 x 10^3 bit/second = 1000 bit/second.
Byte:
Byte adalah merupakan kumpulan beberapa bit (1 Byte = 8 bit). Byte biasanya merepresentasikan sebuah karakter (Misalkan seperti A, ?, -, dll). Karakter ini bisa berupa huruf, angka ataupun simbol tertentu.
Bps:
Byte per second. Jumlah byte yang ditransfer dalam satu detik.
KBps:
Kilo Byte per second. Jumlah KiloByte yang ditransfer dalam satu detik.
1 KBps = 1 x 2^10 byte/second = 1,024 byte/second
bit mempergunakan satuan desimal oleh sebab itu :
1 kilobit = 1 x 10^3 bit = 1000 bit
sedangkan byte mempergunakan satuan biner, oleh sebab itu :
1 KiloByte = 1 x 2^10 = 1024 Byte.
Contoh perhitungan Byte dan Bit.
Misalkan anda memiliki sebuah file yang terdiri dari 100.000 kata dan anda ingin tahu berapa lama kita bisa mendownload file tersebut melalui internet yang memiliki koneksi 64000 bps atau 64kbps.
* Asumsikan dalam setiap kata terdiri dari 5 huruf/karakter.
Berarti jika ada 100.000 kata, maka anda memiliki 500.000
huruf/karakter
* Setiap karakter terdiri dari 1 Byte, berarti anda memiliki
500.000 Byte
* Setiap Byte terdiri dari 8 bit, berarti 500.000 Byte yang anda
miliki bernilai 500.000 x 8 = 4.000.000 bit
* Selanjutnya 4.000.000 bit yang anda miliki dibagi dengan 64000 = 62.5 detik
* Artinya waktu anda untuk mendownload file yang memiliki 100.000
kata kurang lebih 62.5 detik dengan kecepatan akses 64000 bps
Kesimpulan :
Konversi Data adalah mengadaptasi data pada sebuah program agar dapat di operasikan karna tidak semua format data sesuai dengan sebuah program tertentu. Bit adalah ukuran terkecil data dalam sebuah komputer. Bit biasanya hanyalah merupakan pilihan antara 0 dan 1. Dimana 0 biasanya berarti ‘Off’ dan 1 berarti ‘On’. Pada akhirnya komputer akan mengkombinasikan kedua pilihan tersebut menjadi format digital yang lebih kompleks untuk merepresentasikan data. Byte adalah merupakan kumpulan beberapa bit (1 Byte = 8 bit). Byte biasanya merepresentasikan sebuah karakter (Misalkan seperti A, ?, -, dll). Karakter ini bisa berupa huruf, angka ataupun simbol tertentu.

biner, hexa pada arsitektur komputer


Pada dasarnya pengolahan teknologi digital menggunakan bilagan biner.Tapi untuk memenuhi pengolahan data yg lebih efektif dan efisien maka dibuat sistem bilangan oktal dan hexa…
Biner adalah bilangan yang hanya terdiri dari 2 bilangan, yaitu 0 dan 1…
Oktal adalah bilangan yang terdiri dari 8 bilangan, yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7…
Hexa adalah bilangan yang terdiri dari 16 bilangan, yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F…
Permasalahan yang sering timbul adalah bagaimana caranya mengkonversi dari satu ke yang lainnya… Berikut juga operasi2 yang dapat dilakukan kepadanya :
Contoh :
Biner: 01 kalo dalam desimal tuh maksudnya 0*21 + 1*20 = 1.
Oktal juga sama cuma tinggal ganti 2 ma angka 8, begitpun hexa cuma tinggal ganti 2 a angka 16…
Masalahnya gmana cara cepatnya kalo mau konversi dari bilangan biner ke oktal atau hexa…
Prinsionya adalah dengan memanfaatkan karakteristik bilangan itu sendiri
Bilangan biner merupakan bilangan dengan perpangkatan max 21 , sedangkan oktal adalah bilangan dengan perpangkatan max 23 , dan hexa adalah bilangan dengan perpangkatan max 24 .
Maksudnya adalah 3 bilangan di depan/belakang koma pada biner merupakan satu bilangan di depan/belakang koma pada oktal. Begitu juga kalo mau hexa, 4 bilangan di depan/belakang koma pada biner merupakan satu bilangan di depan/belakang pada hexa.
Contohnya…
Biner: 10111,1100
Oktal:
Liat 3 bilangan depan koma: 111 dan 010 (kalo paling depan dah gak ada angka tambahin aja dengan 0)
Liat 3 bilangan belakang koma: 110 dan 000 (kalo paling depan dah tidak ada angka tambahkan  dengan 0)
Konversi:111=1*22 +1*21 +1*20 =7; 010=0*22 +1*21 +0*20 =2;110=1*22 +1*21 +0*20=6;000=0*22 +0*21 +0*20 =0.
Jadi dalam oktal 10111,1100=27,60…
Begitu juga dengan hexa

Konversi Antar Basis Bilangan

Sudah dikenal, dalam bahasa komputer terdapat empat basis bilangan. Keempat bilangan itu adalah bineroktaldesimal danhexadesimal. Keempat bilangan itu saling berkaitan satu sama lain. Rumus atau cara mencarinya cukup mudah untuk dipelajari. Konversi dari desimal ke non-desimal, hanya mencari sisa pembagiannya saja. Dan konversi dari non-desimal ke desimal adalah: 1. Mengalikan bilangan dengan angka basis bilangannya. 2. Setiap angka yang bernilai satuan, dihitung dengan pangkat NOL (0). Digit puluhan, dengan pangkat SATU (1), begitu pula dengan digit ratusan, ribuan, dan seterusnya. Nilai pangkat selalu bertambah satu point.

Konversi Biner ke Oktal

Metode konversinya hampir sama. Cuma, karena pengelompokkannya berdasarkan 3 bit saja, maka hasilnya adalah: 1010 (2) = …… (8) Solusi: Ambil tiga digit terbelakang dahulu. 010(2) = 2(8) Sedangkan sisa satu digit terakhir, tetap bernilai 1. Hasil akhirnya adalah: 12.

Konversi Biner ke Hexadesimal

Metode konversinya hampir sama dengan Biner ke Oktal. Namun pengelompokkannya sejumlah 4 bit. Empat kelompok bit paling kanan adalah posisi satuan, empat bit kedua dari kanan adalah puluhan, dan seterusnya. Contoh: 11100011(2) = …… (16) Solusi: kelompok bit paling kanan: 0011 = 3 kelompok bit berikutnya: 1110 = E Hasil konversinya adalah: E3(16)

Konversi Biner ke Desimal

Cara atau metode ini sedikit berbeda. Contoh: 10110(2) = ……(10) diuraikan menjadi: (1×24)+(0×23)+(1×22)+(1×21)+(0×20) = 16 + 0 + 4 + 2 + 0 = 22 Angka 2 dalam perkalian adalah basis biner-nya. Sedangkan pangkat yang berurut, menandakan angkat 0 adalah satuan, pangkat 1 adalah puluhan, dan seterusnya.

Konversi Oktal ke Biner

Sebenarnya, untuk konversi basis ini, haruslah sedikit menghafal tabel konversi utama yang berada di halaman atas. Namun dapat dipelajari dengan mudah. Dan ambillah tigabiner saja. Contoh: 523(8) = …… (2) Solusi: Dengan melihat tabel utama, didapat hasilnya adalah: 3 = 011 2 = 010 5 = 101 Pengurutan bilangan masih berdasarkan posisi satuan, puluhan dan ratusan. Hasil: 101010011(2)

Konversi Hexadesimal ke Biner

Metode dan caranya hampir serupa dengan konversi Oktal ke Biner. Hanya pengelompokkannya sebanyak empat bit. Seperti pada tabel utama. Contoh: 2A(16) = ……(2) Solusi: A = 1010, 2 = 0010 Hasil: 101010(2). Dengan catatan, angka “0″ paling depan tidak usah ditulis.

Konversi Desimal ke Hexadesimal

Ada cara dan metodenya, namun bagi sebagian orang masih terbilang membingungkan. Cara termudah adalah, konversikan dahulu dari desimal ke biner, lalu konversikan dari biner kehexadesimal. Contoh: 75(10) = ……(16) Solusi: 75 dibagi 16 = 4sisa 11 (11 = B). Dan hasil konversinya: 4B(16)

Konversi Hexadesimal ke Desimal

Caranya hampir sama seperti konversi dari biner ke desimal. Namun, bilangan basisnya adalah 16. Contoh: 4B(16) = ……(10)Solusi: Dengan patokan pada tabel utama, B dapat ditulis dengan nilai “11“. (4×161)+(11×160) = 64 + 11 = 75(10)

Konversi Desimal ke Oktal

Caranya hampir sama dengan konversi desimal ke hexadesimal. Contoh: 25(10) = ……(8) Solusi: 25 dibagi 8 = 3 sisa1. Hasilnya dapat ditulis: 31(8)
25 : 8 sisa 1 3 ——– 3 hasilnya adalah 31

Konversi Oktal ke Desimal

Metodenya hampir sama dengan konversi hexadesimal ke desimal. Dapat diikuti dengan contoh di bawah ini: 31(8) = ……(10) Solusi: (3×81)+(1×80) = 24 + 1 = 25(10)

sumber:www.google.com